Nach Genre filtern

Safe(ty) Space

Safe(ty) Space

Ricky Pratama

Sebuah siniar yang fokus pada topik-topik seputar Wellness di tempat kerja, seperti occupational mental health, work-life balance, bincang karir, pengembangan diri, case-study, dan well-being dalam bekerja.

16 - Toxic Positivity, Kala ‘Stay Positive’ Malah Jadi Negatif
0:00 / 0:00
1x
  • 16 - Toxic Positivity, Kala ‘Stay Positive’ Malah Jadi Negatif

    Kita sering mendengar istilah “Stay Positive” atau “Good Vibes Only” yang banyak dipakai sebagai hashtag dalam berbagai postingan di social media. Meskipun mungkin orang yang memakai hashtag tersebut berniat untuk menyebarkan pesan dan kesan yang positif, tapi ada satu bahaya yang mengintai jika kita tidak berhati-hati dalam memahami secara menyeluruh makna dari kata-kata stay positive tersebut. Bahaya yang dimaksud adalah Toxic Positivity.

    Mon, 26 Dec 2022 - 10min
  • 15 - Wujudkan Semua Impianmu dengan ‘Law of Attraction’

    Apakah kamu pernah mendengar istilah ‘the Law of Attraction’? Law of Attraction (LoA) ini bukanlah law/hukum secara saintifik maupun legal sebagaimana namanya. Sejauh ini belum ada bukti-bukti yang memadai untuk membuktikannya valid secara ilmiah sehingga bisa disebut “law” secara proper. Meski demikian, LoA ini nyatanya sangat popular sekali dan banyak orang yang tertarik untuk mempelajari dan mempraktekannya. 

    Prinsip-prinsip LoA seperti berpikir positif untuk menarik sesuatu yang positif, lalu dorongan untuk selalu bersyukur, dan bagaimana semua yang ada di alam semesta ini terhubung satu sama lain, itu diakui banyak orang telah membawa dampak positif dalam hidup mereka. Bahkan tidak sedikit yang memberikan testimonialnya bahwa LoA ini membantu mereka mewujudkan impian-impian mereka, termasuk dalam hal pekerjaan. 

    Memangnya, sejauh mana kita bisa pakai LoA untuk mendorong pengembangan karir maupun bisnis kita? Dan, bagaimana cara mempraktekkan LoA di tempat kerja? Lalu, kenapa banyak orang yang mengkritisi LoA sebagai pseudosciencedan meragukan keabsahannya?

    Mon, 19 Dec 2022 - 15min
  • 14 - Career Talk: Serba-Serbi Proyek Konstruksi

    Sektor konstruksi merupakan salah satu sektor paling terpukul saat pandemi COVID-19 menghantam Indonesia dalam tiga tahun terakhir. Padahal, sebelum pandemi tersebut sektor konstruksi mencatatkan pertumbuhan yang sangat signifikan dalam 10 tahun terakhir. Sektor konstruksi memang salah satu sektor yang diperhitungkan dalam ekonomi nasional. Data BPS mencatat bahwa konstruksi menyumbang sekitar 10.48% dari Produk Domestik Bruto Indonesia pada Q4-2021.

    Meski demikian, dari kacamata penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), sektor ini merupakan salah satu industri yang paling berisiko tinggi. Dilansir dari data yang dihimpun oleh Komite K3L Persatuan Insinyur Indonesia (PII) yang menempatkan konstruksi di peringkat pertama penyumbang kecelakaan kerja di Indonesia sebesar 32%. Sektor konstruksi juga menempati peringkat teratas dari sektor penyumbang kecelakaan kerja tertinggi di AS, Jepang, dan China. Kalau dilihat dari kontribusinya yang luar biasa pada perekonomian suatu negara, tentunya sangat disayangkan kalau secara statistik pekerjanya justru berisiko tinggi terkena insiden. Kira-kira, kenapa bisa seperti ini?

    Tue, 13 Dec 2022 - 27min
  • 13 - Adversity Quotient (AQ): Mengukur Daya Ketahanmalangan Manusia

    Ada berapa jenis kecerdasan pada manusia yang kamu tahu? Mungkin kita semua ya sama yang namanya IQ alias Intelligence Quotient. Sebagian dari kita juga mungkin pernah mendengar kecerdasan satu lagi yang bernama EQ alias Emotional Quotient alias kecerdasan emosional. Di Indonesia juga mulai populer jenis kecerdasan berikutnya, yakni Spiritual Quotient (SQ). Tapi tahukah kamu bahwa ada satu lagi jenis kecerdasan yang kalau bisa dibilang ini underrated sekali. Jarang yang bahas, jarang yang tahu, penelitiannya juga masih belum begitu banyak. Namun, tipe kecerdasan ini justru sangat penting dalam berjalannya fungsi manusia di abad ke-21 yang serba tak menentu ini. Kecerdasan yang dimaksud adalah Adversity Quotient (AQ).

    Mon, 05 Dec 2022 - 17min
  • 12 - Belajar Lebih Kuat Mental dengan Filososfi Stoa (Stoicism)

    Akhir-akhir ini ada banyak konten yang memperbandingkan karakteristik generasi Z dengan generasi terdahulunya. Banyak yang kritik Gen Z (b. 1997 – 2012) ini dengan beberapa stereotype yang negative seperti bermental lemah, manja, maunya serba instan, dan kena masalah sedikit langsung pergi healing kesana kesini. Namun, tahukah Anda bahwa masalah yang dilabelkan kepada Gen Z ini ternyata sudah jadi concern para filsuf sejak lebih dari 2300 tahun yang lalu. Tepatnya di era Yunani Kuno, dimana sudah muncul pemikiran-pemikiran untuk mengurai akar masalah dan solusi dalam mengatasi berbagai emosi negative yang ada pada diri manusia. Era pada saat itu banyak melahirkan para filsuf yang memperkenalkan kita pada filsafat-filsafat yang berguna bagi umat manusia ke depannya sebagai way of life yang sebagian masih sangat relevan untuk kita terapkan sampai sekarang. Salah satunya adalah filosofi stoa (stoicism) alias filosofi teras.

    Mon, 28 Nov 2022 - 14min
Weitere Folgen anzeigen