Nach Genre filtern
Seri podcast yang dipersembahkan oleh Drupadi.ID ini mengkurasi percakapan dengan para pemikir, seniman, kurator, penampil, dan penulis untuk mendiskusikan karya mereka dan keterhubungannya dengan dunia di sekeliling kita. Sambil makan, berkendara atau melakukan tugas sehari-hari, para pendengar dapat ikut mengetahui mengapa seniman berkarya dan mengapa seni mengemban peran yang penting untuk membayangkan masa depan bersama.
- 14 - S3E3 - Strategi Memaknai Demokrasi ft. Cholil Mahmud
Musik bukanlah tempat untuk berpolitik. Begitu hegemoni yang tertanam kuat di benak kita. Meski begitu, bagi Cholil Mahmud, demokrasi selalu punya ruangnya sendiri untuk terus dihayati melalui berbagai strategi. Salah satu caranya adalah dengan memilih dan memilah kata yang representatif sekaligus cukup ‘menenangkan’. Agar resistansi tidak mendistraksi, dan cita-cita untuk menyampaikan kisah serta sejarah bangsa dapat tuntas tersampaikan. Bersama band Efek Rumah Kaca (ERK), secara konsisten, Cholil dapat membuktikan bahwa musik dan politik nyatanya bisa bersimbiosis dengan apik.
Simak cerita lengkap perjalanan proses kreatif Cholil — termasuk kehidupannya dari Ciputat ke Amerika Serikat, sampai studi Akuntansi (S1) lalu Seni dan Politik (S2), hingga ketertarikannya pada buku Rekaman Terakhir Beckett, juga tips-tips menghadapi postingan-postingan jebakan dan group Whatsapp yang seringkali melelahkan, di podcast KASL edisi khusus hari ini! Karena bukankah sekali merdeka, sebaiknya SEMAKIN merdeka, dan bukan tetap merdeka?Mon, 17 Aug 2020 - 1h 10min - 13 - S3E2 - Kekuatan Kata di Setiap Kata ft. Syahid Muhammad
Galau itu pilihan, jujur itu keharusan. Generasi kita yang terbiasa terpapar dengan kesempurnaan, masih sukar berkawan dengan segala hal yang terkesan 'cengeng'. Padahal kalau kita mau buka-bukaan, siapa juga yang tidak pernah dibuat bingung, kalang kabut, atau susah tidur tatkala mesti berhadapan dengan cinta dan romansa? Syahid Muhammad (Iid) menuangkan rasa dan pengalaman-pengalamannya tersebut ke dalam 7 buku dengan judul dan cerita yang berbeda. Tak hanya menulis dari dan untuk diri sendiri, Iid percaya pada akhirnya sebuah karya adalah untuk terus merawat kewarasan bersama dengan konsisten berupaya memanusiakan manusia. Maka lewat akun @duduk.dulu, Ia mengajak publik untuk turut berbagi dan meresapi setiap emosi lebih dalam lagi; yang kemudian menjadi inspirasinya dalam karya E-book Rehat Dulu (2020) ini.
Producer: @ryandipp
Host: @kennyarinonce @rifdalia
Sound Editor: @fajri.andari
Design : @fiorentfernisiaMusic:
Funky Ride By Hooksounds (www.hooksounds.com)
Funk from the Trunk by Hooksounds (www.hooksounds.com)
Relaxing Electronic Jazz By Fransesco Rea (www.hooksounds.com)Fri, 05 Jun 2020 - 55min - 12 - S3E1 - Membuka Lipatan-lipatan Pikiran Lewat Tulisan - ft. Feby Indriani
Menurut Feby, sastra dan bentuk seni lainnya mempunyai peran yang sangat penting dalam meredakan ketegangan-ketegangan antara pihak yang bersebrangan akibat polarisasi. Cerita fiksi, khususnya, memberikan jeda antara stimulus dan respon, dan dapat membawa pembaca masuk ke ruang imajinasi sehingga mereka bisa memahami sudut pandang yang berbeda dari dirinya. Feby juga berbagi tips buat kita semua agar bisa terus merawat semangat dan harapan untuk tetap berkarya di tengah ketidakpastian akibat pandemi yang sedang terjadi.
Producer: @ryandipp
Host: @kennyarinonce @rifdalia
Sound Editor: @fajri.andari
Design : @fiorentfernisiaMusic:
Funky Ride By Hooksounds (www.hooksounds.com)
Funk from the Trunk by Hooksounds (www.hooksounds.com)
Relaxing Electronic Jazz By Fransesco Rea (www.hooksounds.com)Thu, 21 May 2020 - 1h 10min - 11 - S2E6 - Diskusi Ruang Tengah | Tea Time Talks: Perspektif Antropologi Menghadapi Wabah - ft. Creative Professionals & Performers
Ketika mengucapkan “Bertolak dari yang Ada”, pertanyaan berikutnya yang muncul adalah: Memangnya, kita punya apa?
Mau tak mau, kita mesti mengakui bahwa wabah global yang terjadi saat ini mengubah banyak hal dalam kehidupan kita, baik dari segi fisik, ekonomi, hingga perilaku sehari-hari. Masyarakat Indonesia yang sangat sosial dan doyan nongkrong tiba-tiba mesti berpikir ulang cara bersosialisasi tanpa mesti berdekatan secara fisik. Tapi bukan berarti kita benar-benar gagap karena sebenarnya dalam skala lokal, masyarakat tradisi kita memiliki cara ‘tolak bala’nya sendiri dan juga mekanisme masing-masing untuk bertahan hidup.
Sesi diskusi ini mengajak kita untuk menggunakan kacamata antropologi untuk mengobservasi diri dan lingkungan, merenungkan, dan menganalisa potensi apa yang dapat kita gunakan untuk bertahan hidup dan meresapi nilai dalam situasi wabah seperti sekarang ini.
Dengan menyadari fenomena yang terjadi di sekitar kita secara holistik maupun komparatif, barangkali akan menjadi lebih mudah bagi kita untuk mengarahkan 'kegelisahan' kreatif ini menjadi lebih berdaya, tepat guna dan bertanggung jawab.
Episode Tea Time Talks kali ini diadakan dengan berkolaborasi bersama NuArt Sculpture Park@nuartpark.
Producer: @kennyarinonce @ryandipp
Host: @kennyarinonce
Moderator: @bubbukeni
Sound Editor: @fajri.andari
Design : @fiorentfernisiaMusic:
Funky Ride By Hooksounds (www.hooksounds.com)
Funk from the Trunk by Hooksounds (www.hooksounds.com)
Relaxing Electronic Jazz By Fransesco Rea (www.hooksounds.com)Tue, 21 Apr 2020 - 1h 30min - 10 - S2E7 - Merawat Kewarasan lewat Makanan - ft. Maria Yudhitama
Menjadi perantau, yang juga pelajar di bidang International Financial Law, di Kings College, London, pada masa Pandemi ini tentu tidaklah mudah. Tetapi, Maria percaya, masing-masing kita punya terlalu banyak anugrah untuk sekadar berpasrah. Perlu usaha terlebih dahulu; seperti beradaptasi dengan situasi dan terutama mencintai diri sendiri dengan melakukan apa-apa yang betul-betul kita kehendaki. Misalnya, meracik makanan. Sekalipun bumbu, alat, dan bahan di kota ini terbatas, tidak menghentikan Maria dalam upaya memenuhi keinginan serta kebutuhannya dalam berkreasi.
Producer: @ryandipp
Host: @kennyarinonce
Sound Editor: @fajri.andari
Design : @fiorentfernisiaMusic:
Funky Ride By Hooksounds (www.hooksounds.com)
Funk from the Trunk by Hooksounds (www.hooksounds.com)
Relaxing Electronic Jazz By Fransesco Rea (www.hooksounds.com)Tue, 28 Apr 2020 - 35min - 9 - S2E5 - I Write Therefore I am - ft. Candice Darryl
Learning does not need to wait where and to whom we must study. Everything around us is the best teacher. Especially amid this period of self-isolation, the closest is the most likely the one who can teach and remind us of something we often forget. Candice, an Australian writer, who happens to live in the same house with the artistic director Drupadi ID, Kennya, in London, shares her journey and efforts to maintain his faith and sanity in the face of this pandemic.
Producer: @ryandipp
Host: @kennyarinonce
Sound Editor: @fajri.andari
Design : @fiorentfernisiaMusic:
Funky Ride By Hooksounds (www.hooksounds.com)
Funk from the Trunk by Hooksounds (www.hooksounds.com)
Relaxing Electronic Jazz By Fransesco Rea (www.hooksounds.com)Thu, 16 Apr 2020 - 43min - 8 - S2E3 - Tea Time Talks: Sesi Awal Mula - ft. Creative Professionals & Performers
Obrolan minggu sore bersama rekan-rekan pelaku seni (performer, penari, koreografer, produser, dkk) tentang halang rintang serta upaya inovasi-inovasi dalam melakoni profesi di Tengah Pandemi. Dari kampanye #kogeomefi seorang penari hingga persoalan hak asasi, diskusi serius tapi santai, santai tanpa serius ini, adalah upaya untuk kembali mengingatkan kami, sebagai pelaku, bahwa melakoni profesi di bidang seni dan budaya adalah tentang bagaimana memanusiakan manusia melalui apapun mediumnya.
Producer: @ryandipp
Host: @kennyarinonce
Sound Editor: @fajri.andari
Design : @fiorentfernisiaFri, 27 Mar 2020 - 1h 16min - 7 - S2E2 - Bacotan Berfaedah tentang Seni Aktivisme di Tengah Pandemi - ft. Rifda Amalia
Virus merajalela. Panik pun melanda. Beragam ide dan kampanye merebak di seluruh penjuru sosial media. Pengkarya asik meracik cara, audiens asik menikmati karya. Ketika semua bergerak dan berupaya, adakah celah tanya kemana ini semua akan bermuara? Obrolan ini adalah upaya untuk merefeleksikan serta mengingatkan kembali tentang intensi sebuah gerakan dalam kesenian, salah satunya belajar dari sejarah seni aktivisme di Amerika Serikat pada era meledaknya pandemik HIV AIDS. Termasuk berbagi cara untuk merawat harapan ditengah segala ketidak pastian.
Producer: @ryandipp
Host: @kennyarinonce
Sound Editor: @fajri.andari
Design : @fiorentfernisiaFri, 27 Mar 2020 - 56min - 6 - S2E1 - Bacotan Berfaedah Perantau Indonesia di London - ft. Stela Nau dan Nurrohman Teguh dari PPI UK
Percayalah, tidak selamanya rumput tetangga lebih hijau. Stela Nau, Ketua PPI UK 2019 bersama staff Seni Budaya, Nurrohman Teguh, membuktikannya dengan membagi kegelisahan serta harapan selama memilih bertahan untuk tinggal di London, United Kingdom, selama periode krisis kesehatan ini berlangsung. Simak bagaimana COVID-19 sekalipun 'menakutkan' tetapi di saat yang sama justru membuat mata, hati, dan telinga mereka lebih peka lagi terhadap hal-hal yang mereka rindukan, dan barangkali, lupakan.
Producer: @ryandipp
Host: @kennyarinonce
Sound Editor: @fajri.andari
Design : @fiorentfernisiaTue, 24 Mar 2020 - 52min - 5 - S2E0 - Merawat Harapan dalam Pandemi
Dalam season kali ini Kennya Rinonce berupaya untuk merawat harapan dan menggali informasi dengan beragam perspektif dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Producer: @ryandipp
Host: @kennyarinonce
Sound Editor: @fajri.andari
Design : @fiorentfernisiaSun, 22 Mar 2020 - 01min - 4 - S1E3 - Insipirasi dalam Dualitas Tari Lengger - ft. Otniel Tasman
Tubuh melalui kacamata kewarganegaraan atau sebagai bagian dari tatanan masyarakat telah dibiasakan untuk tunduk terhadap norma sosial yang berlaku. Dari cara berpakaian, bahasa tubuh, hingga gestur-gestur kecil seperti gerakan tangan atau lirikan mata, tubuh kita telah terlatih untuk ‘bergerak’ mengikuti konstruksi yang dianggap benar dan sesuai dengan kelas sosial, agama atau gender yang disematkan kepada kita sejak lahir. Coba bayangkan, gerakan-gerakan yang dianggap feminin jika dilakukan oleh seorang laki-laki, akan dianggap sebagai anomali atau ketidakwajaran, begitu juga sebaliknya. Padahal, mengalami pengalaman tubuh menjadi yang lain di luar diri sendiri merupakan pengalaman yang kaya, dapat menumbuhkan empati dan bukan tidak mungkin dapat menggiring menuju ‘kesempurnaan’ bagi sebagian orang. Hal ini juga bisa kita dapatkan melalui interaksi dengan karya seni, seperti karya-karya tari dari koreografer kontemporer Indonesia, Otniel Tasman. Otniel terinspirasi dari tari tradisional Lengger Lanang asal Banyumas, daerah asalnya, juga dari kehidupan maestro Lengger Lanang, Mbok Dariah. Tari tradisional yang dipentaskan oleh laki-laki dengan menggunakan busana penari perempuan dengan gerakan gemulai ini sudah dilakukan secara turun-temurun dan sedari dulu bertujuan sebagai salah satu ritus kesuburan.
Producer: @ryandipp
Host: @kennyarinonce @rifdalia
Sound Editor: @fajri.andari
Design : @fiorentfernisiaTue, 29 Oct 2019 - 39min - 3 - S1E2 - Tubuh Erotik atau Eksotik - ft. Erika
Ditengah sore yang berangin, Rifda dan Kennya ngobrol mendalam tentang karya dari seniman perempuan kontemporer asal Bandung, Erika Ernawan. Erika bercerita bahwa dengan kemajuan teknologi, gerakan tubuh pelukis ketika menciptakan suatu goresan atau cipratan di atas kanvas semakin lama semakin terabaikan dan jarang dibahas, sehingga proses melukis sering menjadi proses yang statis. Karena itulah karya-karyanya kerap mempertanyakan medium seni lukis yang sudah ajeg, salah satunya dengan cara menggabungkan medium seni lukis dengan medium-medium lain seperti performans, bahkan juga ikut mengajak audiens untuk terlibat dan ‘mengalami’ karyanya. Erika juga berbagi mengenai eksplorasinya dalam menggunakan tubuh sebagai medium penyampaian gagasan, sekaligus tantangan yang dihadapi. Baginya seni adalah cara kita memahami realitas dan seharusnya membebaskan.
Producer: @ryandipp
Host: @rifdalia @kennyarinonce
Sound Editor: @fajri.andari
Design : @fiorentfernisiaTue, 08 Oct 2019 - 49min - 2 - S1E1 - Tubuh sebagai Senja - ft. Rianto Ddc
Bagi Rianto, tubuh adalah perpustakaan yang menyimpan memori kegiatan sehari-hari hingga memori mengenai rasa sakit. Dalam episode pertama podcast KASL, Rifda dan Kennya bincang-bincang santai namun seru bersama Rianto, seorang penari kontemporer sekaligus koreografer kenamaan Indonesia yang bertolak dari latar belakang nya sebagai penari tradisional Lengger Lanang. Rianto bercerita mengenai karya-karyanya, juga mengenai interpretasinya terhadap pemaknaan tubuh feminin dan maskulin. Rianto juga berbagi mengenai rencana garapan barunya, kenapa kita harus belajar sejarah sendiri, serta mengingatkan kita semua akan pentingnya ngobrol dan diskusi untuk memperluas nalar.
Producer: @ryandipp
Host: @rifdalia @kennyarinonce
Sound Editor: @fajri.andari
Design : @fiorentfernisiaWed, 11 Sep 2019 - 40min - 1 - PILOT - Tak Kenal, Maka Tak Santuy ~
Kalau ada sumur di ladang, boleh kita menumpang mandi. Kalo kamu suka begadang, semoga kamu ga sendiri.
Producer: @ryandipp
Host: @rifdalia @kennyarinonce
Sound Editor: @fajri.andari
Design : @fiorentfernisiaTue, 27 Aug 2019 - 21min
Podcasts ähnlich wie Kalau Ada Sumur di Ladang
- Al-Quran Al-kareem Al-Quran Al-kareem
- Cakap Masjid Berita Harian Singapura
- Ceramah Habib Novel Alaydrus Ceramah Habib -Novel Alaydrus
- CNN Indonesia CNN Indonesia
- dakwah.me - Ustadz Adi Hidayat dakwahme
- KH ANWAR ZAHID OFFICIAL Dakwah NU
- Riri Cerita Anak Interaktif Educa Studio
- Firanda Andirja Official Firanda Andirja
- Ngaji Bareng Gus Baha Gus Baha
- Hanan Attaki Hanan Attaki
- K.H. ZAINUDDIN MZ K.H. ZAINUDDIN MZ
- Kumpulan Dakwah Islam Lentera Pagi
- Ludruk Cak Kartolo dkk Ludrukan
- Dongeng Kang Ibing Mimin Dongeng
- Murottal Qur'an Terjemahan Audio Indonesia Muslim
- Podcast Dakwah Sunnah podcastdakwahsunnah
- Kumpulan Dakwah Sunnah PodcastSunnah
- M. Quraish Shihab Podcast Quraish Shihab
- Wayang Kulit Indonesia Raden Ontoseno
- Radio Rodja 756 AM Radio Rodja 756AM
- Relaxing Music Relaxing Music
- Spesial Horor Spesial Horor
- Sinau Bareng Cak Nun Telat Cerdas
- Ustad Das'ad Latif Ustad Das'ad Latif