Muslimah Sahabat Surga

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ “Dan di antara ayat-ayat Allah adalah menciptakan jodoh bagi kalian dari jenis kalian, agar supaya kalian SAKINAH dengan istri kalian, serta menjadikan MAWADDAH dan RAHMAH di antara kalian. Sungguh di balik hal-hal tersebut terdapat ayat-ayat (catatan Tuhan) bagi orang-orang yang mau berpikir” (Ar-Rum:21)

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَـنْظُرْ نَـفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۚ وَا تَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ بِۢمَا تَعْمَلُوْنَ "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Hasyr 59: Ayat 18)

Maksimalkan Ramadhanmu!

Semakin tinggi keimanan kita, akan semakin besar pula ujiannya. Semakin sulit ujian tersebut, maka semakin ia membutuhkan pengorbanan yang besar pula.

Dari Jabir radhiyallahu anhu, Rasulullah SAW bersabda “Apabila tiba akhir ramadan, menangislah langit, bumi dan malaikat karena musibah menimpa umat Muhammad SAW" Sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, musibah apakah itu?" Rasulullah menjawab: "Musibah perginya ramadhan, karena di bulan itu setiap doa dikabulkan, setiap sedekah diterima, setiap kebaikan digandakan, dan azab Allah dijauhkan."

Tidak akan bisa tergambar eksistensi islam yang berpengaruh tanpa dakwah. Tidak akan tergambar kesucian islam pada jiwa kaum muslimin tanpa dakwah yang mensucikannya dari berbagai kotoran kekufuran dan penyimpangan. Tidak akan tergambar tegaknya Islam tanpa dakwah yang akan menegakkannya. Tidak akan terbayang penyebaran islam tanpa dakwah. Tanpa dakwah, agama ini tidak akan kuat dan tidak akan tersebar. Dengan dakwah, Islam akan kembali jaya dan kuat sebagaimana yang sudah terjadi di masa lalu. Dengan dakwah, Islam akan tersebar ke seluruh penjuru dunia. Karena itu, hari ini kita sangat membutuhkan dakwah islam. (kitab 'ad-da’wah ilal-Islam)

Al Quran mengajarkan umat Islam bersatu menjadi ummah waahidah (Al Anfaal: 46, Ali Imran: 103). Sebagaimana teladan Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam dan warisan para Khulafaur Rasyidiin.

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.

Ekonomi berbasis Quran tidak hanya mengatur zakat, infaq, dan shodaqoh. Namun diatur juga bagaimana perolehan harta, pengembangannya, bahkan pembelanjaannya. Lebih dari itu, problem ekonomi pun mampu diselesaikannya, baik problem kemiskinan, pengangguran ataupun buruknya distribusi harta di masyarakat.

Ada satu tugas yang harus kita tunaikan saat ini, bagaimana menjadikan kehidupan ini diatur dengan aturan Allah, sehingga hasil pendidikan yang sesuai Islam tidak dirusak oleh zaman alias kenyataan. Bagaimana Islam tidak terpisah dari kehidupan kita, bahkan diterapkan dalam hidup kita.

Berbagai aturan Islam didesain untuk menjaga interaksi laki-laki dan perempuan saling terjamin menjalankan ketaqwaan dan mencapai kebaikan. Melarang segala sesuatu yang dapat mendorong terjadinya hubungan seksual yang tidak disyariatkan.

يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِّاَزْوَاجِكَ وَبَنٰتِكَ وَنِسَاۤءِ الْمُؤْمِنِيْنَ يُدْنِيْنَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيْبِهِنَّۗ Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” (Al Ahzab: 59) وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلٰى جُيُوْبِهِنَّۖ Dan hendaklah mereka menutupkan khimar atau kain kerudung ke dada mereka (An Nuur: 31)

Al Quran dan Akhlaq Karimah "Sesungguhnya orang yang terbaik di antara kalian adalah yang terbaik akhlaqnya (HR Bukhari dan Muslim). Akhlaq adalah karakter, wajib diatur sesuai syariah. Bukan sekedar sifat moral.

Al Quran Membiasakan Berdo’a وَاِذَا سَاَلَـكَ عِبَادِىۡ عَنِّىۡ فَاِنِّىۡ قَرِيۡبٌؕ اُجِيۡبُ دَعۡوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِ فَلۡيَسۡتَجِيۡبُوۡا لِىۡ وَلۡيُؤۡمِنُوۡا بِىۡ لَعَلَّهُمۡ يَرۡشُدُوۡنَ Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka memperoleh kebenaran (Al Baqarah: 186)

Sifat ibadah mahdhah adalah tauqifiyah. Tidak ada tempat bagi logika akal, wajib terima apa adanya dari Allah dan RasulNya.

اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَاِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ اٰيٰتُهٗ زَادَتْهُمْ اِيْمَانًا وَّعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَۙ Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal (Al Anfal: 2)  فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya (Al Kahfi: 110)

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah (Ali Imran: 110) Umat terbaik tercatat selama 14 abad, menerapkan Islam dalam kehidupan. Hari ini umat berada pada kondisi sebaliknya. Dibutuhkan amar ma’ruf, nahi munkar dan beriman kepada Allah dengan kesadaran jalani konsekuensi iman agar umat kembali pada karakter yang Allah teta

ٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim (Ali Imran: 102) Muslim sejati adalah pribadi bertaqwa dengan sebenar-benar taqwa. Butuh terus meningkatkan iman, ilmu dan membiasakan beramal sholih.

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku (Adz-Dzariyat: 56) Tujuan hidup kita adalah untuk beribadah kepada Allah SWT. Makna beribadah kepada Allah adalah menaatinya dengan melakukan apa yang diperintahkanNya dan meninggalkan apa yang dilarangNya. Barangsiapa yang taat kepada Allah, maka akan dibalas dengan balasan yang sempurna. Demikian juga sebaliknya. (Imam Ibnu Katsir)

ونزلنا عليك الكتاب تبياناً لكل شيء Dan Kami turunkan pada kalian Al Kitab yakni Al Quran untuk menjelaskan segala sesuatu (An Nahl: 89) Maka jawaban seluruh problem hidup  ada di Al Quran, diperinci di dalam hadits NabiNya. Segala problem manusia sejak masa Nabi SAW, masa kita hari ini, hingga hari kiamat, maka Al Quran adalah solusinya. Paripurna, selesai tuntas, adil, dan sesuai fitrah manusia.

Sikap mahjuro (QS. 25:30) bisa mewujud dalam lima bentuk: 1.Tidak tekun mendengarkannya 2.Tidak mengindahkan halal dan haramnya walau dipercaya dan dibaca. 3.Tidak menjadikannya rujukan dalam menetapkan hukum. 4.Tidak berusaha memikirkan dan memahami apa yang dikehendaki Allah yang menurunkannya. 5.Tidak menjadikannya sebagai obat bagi penyakit-penyakit hati. (Imam Ibnu Qayyim)

اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk“ (An Nahl: 125) Kewajiban kita adalah berdakwah, bukan memberi hidayah. Teruslah berdakwah, Allah yang akan menetapkan hasilnya. Dia Maha Penolong dan Pemberi Hidayah

Para penghafal Quran menjadi keluarga Allah, dan kelak akan mendapatkan tempat tinggi di surga sebagaimana sabda Nabi SAW, “Kelak akan dikatakan kepada orang yang membaca (menghafal) Al Quran, “Bacalah dan naiklah serta tartillah seperti engkau mentartilnya di dunia dulu, karena tempat kedudukanmu ada pada kahir ayat yang engkau baca (hafal).”

وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya (Al Hasyr: 7) Buah mempelajari Al Qur’an adalah amal. Dimana Allah akan memberi balasan berdasar amal yang dikerjakan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : خيركم من تعلم القرآن وعلمه  “Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur`an dan mengajarkannya”. (HR. Bukhari)

Allah menjanjikan kepada ahlul Quran (para pembaca Alquran yang mengamalkannya) pahala yang besar, dan Dia memberikan tambahan kepada mereka karunia yang tidak diketahui besarnya kecuali oleh-Nya sebagaimana di dalam surat Fathir 29-30.

وَتَمَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ صِدْقًا وَّعَدْلً Dan telah sempurna firman Tuhanmu (Al-Qur'an) dengan benar dan adil (Al An’aam: 115) Al Quran sempurna maknanya tidak butuh yang lain, tidak butuh dirubah dan memang tidak boleh dirubah. Juga tidak butuh dikompromikan, dicampur dengan aturan lainnya. Jika dilakukan, hasilnya adalah kecacatan, merusak, dan kerusakan

Al Quran berisi nasehat-nasehat terbaik Allah, pelajaran, dan peringatan bagi pondasi kehidupan.

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ ۙ “Dan kami turunkan Alquran sebagai penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS al-Isra [17]: 82) Al Quran menjadi terapi bagi jiwa yang bodoh dan ragu, jiwa yang tertutup dan rapuh

تَبَارَكَ الَّذِي نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلَىٰ عَبْدِهِ لِيَكُونَ لِلْعَالَمِينَ نَذِيرًا  Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam (Al Furqan: 1) Al Qur’an adalah pembeda dan pemisah yang haq dan batil, tidak samar dan tidak berubah. Dengan berpegang padanya secara total, kehidupan tidak akan diliputi kekacauan, stabil dan bahagia hakiki.

Alif Lam Mim. Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa. Maka Al Qur’an adalah panduan utama kehidupan. Lengkap dan sempurna agar selamat di kehidupan dunia dan akhirat.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa sallam adalah saksi, da’i ilallah, pembawa kabar gembira, dan pemberi peringatan serta cahaya yang menerangi يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا وَدَاعِيًا إِلَى اللَّهِ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيرًا Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan. Dan untuk jadi penyeru kepada Agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi (Al Ahzab: 45-46)

Al Qur'an  adalah mukjizat terbesar Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam Mukjizat yang berlaku sepanjang masa, terdapat pada bahasa dan maksud yang terkandung di dalamnya.

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَ بَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَ الْفُرْقَانِ “Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkannya Al-Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).” (QS Al-Baqarah: 185)